Kelas : 4EB21
NPM : 2A213279
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Kelangkaan Sumber Daya Alam Dan Perubahan Iklim
Pembahasan
Kelangkaan Sumber Daya
Alam Dan Perubahan Iklim
Tekanan
pada sumber daya alam dan akselasri iklim ekstrim di perkirakan akan
meningkatkan dampak pada pembangunan ekonomi dan pertumbuhan di beberapa
negara. Tekanan ekonomi akan menyebabkan perlunya inovasi dalam pertumbuhan
teknologi yang berkelanjutan dan model ekonomi.
KRISIS lingkungan yang terjadi
saat ini baik dalam skala nasional maupun global, sudah sampai pada tahap yang
serius dan mengancam eksitensi planet bumi di mana manusia, hewan dan tumbuhan
bertempat tinggal dan melanjutkan kehidupannya. Manusia modern dewasa ini
sedang melakukan perusakan secara perlahan, akan tetapi nyata terhadap sistem
lingkungan yang menopang kehidupannya.
Artikel
Berbagai kasus kerusakan
lingkungan yang terjadi baik dalam lingkup global maupun nasional tersebut
sebenarnya berakar dari perilaku manusia yang tidak bertanggungjawab terhadap
lingkungannya. Sebagai contoh dalam lingkup lokal, penebangan liar dan
perusakan ekosistem hutan yang terjadi hampir seluruh pulau di negara kita,
pencemaran lingkungan yang telah akut di Sumatera Utara, serta kerusakan
lingkungan dan pencemaran di Irian Jaya yang sebenarnya merupakan perbuatan
manusia yang tidak bertanggungjawab.
Manusia merupakan penyebab
utama terjadinya kerusakan lingkungan di permukaan bumi ini. Peningkatan jumlah
penduduk dunia yang sangat pesat, telah mengakibatkan terjadinya eksplorasi
intensif (berlebihan) terhadap sumber daya alam, terutama hutan dan bahan
tambang yang akibatnya ikut memacu terjadinya kerusakan lingkungan terutama
yang berupa degradasi lahan. Padahal lahan dengan sumberdayanya berfungsi
sebagai penyangga kehidupan hewan dan tumbuhan termasuk manusia.
Orientasi hidup manusia modern
yang cenderung materialistik dan hedonistik juga sangat berpengaruh. Kesalahan
cara pandang atau pemahaman manusia tentang sistem lingkungannya, mempunyai
andil yang sangat besar terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang terjadi
dunia saat ini. Cara pandang dikhotomis yang memandang alam sebagai bagian
terpisah dari manusia dan paham antroposentris yang menganggap bahwa manusia adalah
pusat dari sistem alam mempunyai peran besar terjadinya kerusakan lingkungan
(White,1967, Ravetz,1971, Sardar, 1984, Mansoor, 1993 dan Naess, 1993).
Cara pandang demikian telah
melahirkan perilaku yang eksploitatif dan tidak bertanggung jawab terhadap
kelestarian sumber daya alam dan lingkungannya. Di samping itu paham
materialisme, kapitalisme dan pragmatisme dengan kendaraan sain dan teknologi
telah ikut pula mempercepat dan memperburuk kerusakan lingkungan baik dalam
lingkup global maupun lokal, termasuk di negara kita.
Upaya untuk penyelamatan
lingkungan sebenarnya telah banyak dilakukan baik melalui penyadaran kepada
masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholders), melalui pendidikan dan
pelatihan, pembuatan peraturan pemerintah, Undang Undang, maupun melalui
penegakan hukum. Penyelamatan melalui pemanfaatan sain dan teknologi serta
program program lain juga telah banyak dilakukan.
Akan tetapi hasilnya masih
belum nyata sebagaimana yang diharapkan, serta belum bisa mengimbangi laju
kerusakan lingkungan yang terjadi. Perusakan lingkungan di beberapa tempat di
muka bumi ini, termasuk di negara kita, masih tetap saja berlangsung, bahkan
lebih cepat lajunya serta lebih intensif seolah upaya upaya pengendalian dan
perbaikan yang telah dilakukan tak ada pengaruhnya sama sekali.
Di bidang industri
perekonomian mungkin di masa depan akan
berkembang teknologi bisnis bisnin yang memungkinkan konsumen secara perorangan
melakukan komunikasi secara langsung dengan pabrik, sehingga pelayanan dapat
dilakukan secara langsung dan keinginan manusia dapat di penuhi. Di dunia
perkembangan ekonomi dan IPTEK berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja dan
kualifikasi tenaga kerja yang di perlukan akan mengalami perubahan . kini
pendidikan yang di perlukan adalah pendidikan yang menekankan pengetahuan,
skill/keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan dunia kerja
tersebut.
Tekanan dan kompetisi daya
saing merupakan konsekuesi globalisasi yang akan melahirkan generasi yang di
siplin , tekun, dsn pekerja keras, namun, akan muncul dampak negatifnya, yaitu
terjadi pengangguran, sifat yang konsutif, penurunan moral, boros, kemajuan
kehidupan di bidang ekonomi yang menekankan pemenuhan keinginan materila telah
menyebabkan sebagai warga masyarakat kaya dalam materi, tetapi miskin dalam
rohani di bidang perindustrian ekonomi berdampak negatif terhadap kehidupan
manusia yaitu meningkatnya populasi, timbulnya efek rumah kaca, dan menipisnya
lapisan ozon.
Berkat kemajuan ilmu dan
teknologi, manusia dapat menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggih
untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai
kemudahan. Hal ini dapat memungkinkan manusia melakukan kegiatannya dengan
lebih efisien dan efektif. Dengan ilmu teknologi timbulah berbagai industri
yang hasilnya dapat di manfaatkan memiliki nilai jual dan memperoleh keuntungan
terhadap aspek bidang ekonomi ini.
Kesimpulan
Kehidupan manusia bisa memiliki nilai produktif
berkontribusi dan memiliki sumber daya manusia yang unggul terhadp bidang
ekonomi dengan mengedepankan pemahaman tentang pengetahuan skill/keterampilan
dan sikap sehingga mendapatkan kemajuan ilmu dan teknologi yang hasilnya dapat
di manfaatkan memiliki niali jual yang berharga dan inovasi yang berkembang.
Referensi
http://frnsnslm.blogspot.com/p/eraglobalisasi-pada-saat-ini-telah.html