Jumat, 24 April 2015

Kelangkaan Sumber Daya Alam Dan Perubahan Iklim

Nama            : Lukmana
Kelas             : 4EB21
NPM             : 2A213279
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional


                                         Kelangkaan Sumber Daya Alam Dan Perubahan Iklim




Pembahasan
Kelangkaan Sumber Daya Alam Dan Perubahan Iklim
Tekanan pada sumber daya alam dan akselasri iklim ekstrim di perkirakan akan meningkatkan dampak pada pembangunan ekonomi dan pertumbuhan di beberapa negara. Tekanan ekonomi akan menyebabkan perlunya inovasi dalam pertumbuhan teknologi yang berkelanjutan dan model ekonomi.
KRISIS lingkungan yang terjadi saat ini baik dalam skala nasional maupun global, sudah sampai pada tahap yang serius dan mengancam eksitensi planet bumi di mana manusia, hewan dan tumbuhan bertempat tinggal dan melanjutkan kehidupannya. Manusia modern dewasa ini sedang melakukan perusakan secara perlahan, akan tetapi nyata terhadap sistem lingkungan yang menopang kehidupannya.
Artikel
Berbagai kasus kerusakan lingkungan yang terjadi baik dalam lingkup global maupun nasional tersebut sebenarnya berakar dari perilaku manusia yang tidak bertanggungjawab terhadap lingkungannya. Sebagai contoh dalam lingkup lokal, penebangan liar dan perusakan ekosistem hutan yang terjadi hampir seluruh pulau di negara kita, pencemaran lingkungan yang telah akut di Sumatera Utara, serta kerusakan lingkungan dan pencemaran di Irian Jaya yang sebenarnya merupakan perbuatan manusia yang tidak bertanggungjawab.

Manusia merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan di permukaan bumi ini. Peningkatan jumlah penduduk dunia yang sangat pesat, telah mengakibatkan terjadinya eksplorasi intensif (berlebihan) terhadap sumber daya alam, terutama hutan dan bahan tambang yang akibatnya ikut memacu terjadinya kerusakan lingkungan terutama yang berupa degradasi lahan. Padahal lahan dengan sumberdayanya berfungsi sebagai penyangga kehidupan hewan dan tumbuhan termasuk manusia.

Orientasi hidup manusia modern yang cenderung materialistik dan hedonistik juga sangat berpengaruh. Kesalahan cara pandang atau pemahaman manusia tentang sistem lingkungannya, mempunyai andil yang sangat besar terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang terjadi dunia saat ini. Cara pandang dikhotomis yang memandang alam sebagai bagian terpisah dari manusia dan paham antroposentris yang menganggap bahwa manusia adalah pusat dari sistem alam mempunyai peran besar terjadinya kerusakan lingkungan (White,1967, Ravetz,1971, Sardar, 1984, Mansoor, 1993 dan Naess, 1993).

Cara pandang demikian telah melahirkan perilaku yang eksploitatif dan tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungannya. Di samping itu paham materialisme, kapitalisme dan pragmatisme dengan kendaraan sain dan teknologi telah ikut pula mempercepat dan memperburuk kerusakan lingkungan baik dalam lingkup global maupun lokal, termasuk di negara kita.

Upaya untuk penyelamatan lingkungan sebenarnya telah banyak dilakukan baik melalui penyadaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholders), melalui pendidikan dan pelatihan, pembuatan peraturan pemerintah, Undang Undang, maupun melalui penegakan hukum. Penyelamatan melalui pemanfaatan sain dan teknologi serta program program lain juga telah banyak dilakukan.

Akan tetapi hasilnya masih belum nyata sebagaimana yang diharapkan, serta belum bisa mengimbangi laju kerusakan lingkungan yang terjadi. Perusakan lingkungan di beberapa tempat di muka bumi ini, termasuk di negara kita, masih tetap saja berlangsung, bahkan lebih cepat lajunya serta lebih intensif seolah upaya upaya pengendalian dan perbaikan yang telah dilakukan tak ada pengaruhnya sama sekali.
 Di bidang industri perekonomian mungkin di  masa depan akan berkembang teknologi bisnis bisnin yang memungkinkan konsumen secara perorangan melakukan komunikasi secara langsung dengan pabrik, sehingga pelayanan dapat dilakukan secara langsung dan keinginan manusia dapat di penuhi. Di dunia perkembangan ekonomi dan IPTEK berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang di perlukan akan mengalami perubahan . kini pendidikan yang di perlukan adalah pendidikan yang menekankan pengetahuan, skill/keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan dunia kerja tersebut.
Tekanan dan kompetisi daya saing merupakan konsekuesi globalisasi yang akan melahirkan generasi yang di siplin , tekun, dsn pekerja keras, namun, akan muncul dampak negatifnya, yaitu terjadi pengangguran, sifat yang konsutif, penurunan moral, boros, kemajuan kehidupan di bidang ekonomi yang menekankan pemenuhan keinginan materila telah menyebabkan sebagai warga masyarakat kaya dalam materi, tetapi miskin dalam rohani di bidang perindustrian ekonomi berdampak negatif terhadap kehidupan manusia yaitu meningkatnya populasi, timbulnya efek rumah kaca, dan menipisnya lapisan ozon.
Berkat kemajuan ilmu dan teknologi, manusia dapat menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan. Hal ini dapat memungkinkan manusia melakukan kegiatannya dengan lebih efisien dan efektif. Dengan ilmu teknologi timbulah berbagai industri yang hasilnya dapat di manfaatkan memiliki nilai jual dan memperoleh keuntungan terhadap aspek bidang ekonomi ini.
Kesimpulan
Kehidupan manusia bisa memiliki nilai produktif berkontribusi dan memiliki sumber daya manusia yang unggul terhadp bidang ekonomi dengan mengedepankan pemahaman tentang pengetahuan skill/keterampilan dan sikap sehingga mendapatkan kemajuan ilmu dan teknologi yang hasilnya dapat di manfaatkan memiliki niali jual yang berharga dan inovasi yang berkembang.
Referensi
http://frnsnslm.blogspot.com/p/eraglobalisasi-pada-saat-ini-telah.html