Tugas softskill
Nama : lukmana
Npm : 49210401
Kelas : 3da03
Pengertian
Lapaoran Keuangan
Laporan
keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang
dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi :
1.
Neraca : di
dalam akuntansi keuangan,
Neraca atau laporan posisi keuangan adalah bagian dari laporan keuangan suatu
entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi
keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut.
2.
Laporan laba
rugi : adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban
perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
3.
Laporan
perubahan ekuitas
4.
Laporan
perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau
laporan arus dana
5.
Catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan
Tujuan dan
fungsi laporan keuangan secara umum adalah :
1. Kepatuhan dan Pengelolaan (compliance and stewardship)
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa agar pengelolaan sumber daya sesuai dengan ketentuan hokum dan peraturan yang ditetapkan.
2. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting)
Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kinerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada.
3.
Perencanaan dan Informasi Otorisasi (planning and authorization information)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas dimasa dating, juga memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas dimasa dating, juga memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.
4. Kealangsungan organisasi (viability)
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam mementukan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) dimasa mendatang.
5. Hubungan Masyarakat (public relation)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas presentasi yang dicapai kepada pemakai yang dipengaruhi karyawan dan masyarakat, juga sebagai alat komunikasi antara public dan pihak yang berkepentingan.
6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures)
Bagi organisasi pemerintahan, tujuan umum akuntansi dan Laporan keuangan adalah :
i. Memberikan informasi guna pembuatan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa jenis-jenis laporan keuangan terdiri dari :
1. Neraca
Laporan keuangan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu. Neraca menyajikan dalam data historikal aktiva yang merupakan sumber operasi perusahaan yang dijalankan, utang yaitu kewajiban perusahaan, dan modal dari pemegang saham perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan keuangan yang berisikan informasi tentang keuntungan atau kerugian yang diderita oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Pada laporan ini menyajikan data pendapatan sebagai hasil usaha perusahaan dan beban sebagai pengeluaran operasional perusahaan.
3. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Biasanya disebut daftar sumber dan penggunaan dana, menunjukkan asal kas diperoleh dan bagaimana digunakannya. Laporan perubahan posisi keuangan menyediakan latar belakang historis dari pola aliran dana. Laporan ini terbagi menjadi dua yaitu; Laporan Perubahan Modal Kerja dan Laporan Arus Kas. Laporan Perubahan Modal Kerja menyajikan data-data aktiva lancar dan utang lancar, sedangkan Laporan Arus Kas menyajikan data-data mengenai arus kas dari kegiatan operasional, kegiatan investasi, kegiatan keuangan/pembiayaan, dan saldo kas awal, serta saldo kas akhir.
4. Catatan dan laporan lain sebagai penjelasan bagi laporan keuangan
Catatan dan laporan lain merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari laporan keuangan. Catatan-catatan ini tergantung pada kebijakan akuntansi yang digunakan pada waktu mempersiapkan laporan keuangan dan memberi tambahan detail mengenai beberapa bagian di laporan keuangan. Misalnya, Laporan Harga Pokok Produksi, Laporan Perubahan Modal atau Laba Ditahan, Laporan Kegiatan Keuangan.
1. Neraca
Laporan keuangan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu. Neraca menyajikan dalam data historikal aktiva yang merupakan sumber operasi perusahaan yang dijalankan, utang yaitu kewajiban perusahaan, dan modal dari pemegang saham perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan keuangan yang berisikan informasi tentang keuntungan atau kerugian yang diderita oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Pada laporan ini menyajikan data pendapatan sebagai hasil usaha perusahaan dan beban sebagai pengeluaran operasional perusahaan.
3. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Biasanya disebut daftar sumber dan penggunaan dana, menunjukkan asal kas diperoleh dan bagaimana digunakannya. Laporan perubahan posisi keuangan menyediakan latar belakang historis dari pola aliran dana. Laporan ini terbagi menjadi dua yaitu; Laporan Perubahan Modal Kerja dan Laporan Arus Kas. Laporan Perubahan Modal Kerja menyajikan data-data aktiva lancar dan utang lancar, sedangkan Laporan Arus Kas menyajikan data-data mengenai arus kas dari kegiatan operasional, kegiatan investasi, kegiatan keuangan/pembiayaan, dan saldo kas awal, serta saldo kas akhir.
4. Catatan dan laporan lain sebagai penjelasan bagi laporan keuangan
Catatan dan laporan lain merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari laporan keuangan. Catatan-catatan ini tergantung pada kebijakan akuntansi yang digunakan pada waktu mempersiapkan laporan keuangan dan memberi tambahan detail mengenai beberapa bagian di laporan keuangan. Misalnya, Laporan Harga Pokok Produksi, Laporan Perubahan Modal atau Laba Ditahan, Laporan Kegiatan Keuangan.
‘NAMA
PERUSAHAAN JASA’
LAPORAN LABA
RUGI
Untuk
periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Pendapatan
Usaha
Rp.
50.000.000,-
Beban Usaha
:
|
Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha
Rp.31.000.000,-
Pendapatan
Luar Usaha :
o
Pendapatan bunga
Rp. 1.000.000,-
o
Pendapatan jasa giro
Rp. 500.000,-
Jumlah
pendapatan luar usaha
Rp. 1.500.000,-
Beban Luar
Usaha :
o
Beban bunga pinjaman
Rp. 800.000,-
o
Denda keterlambatan
Rp. 200.000,-
o
Jumlah biaya luar usaha
Rp. 1.000.000,-
Pendapatan /
Biaya luar usaha
Rp. 500.000,-
Laba bersih
sebelum pajak
Rp.31.500.000,-
Pajak
penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran
Rp.
4.500.000,-
Laba bersih
setelah pajak
Rp.27.000.000,-
Contoh :
Laporan Laba Rugi ( Bentuk Multi Step ) – Perusahaan Dagang
‘NAMA
PERUSAHAAN DAGANG’
LAPORAN LABA
RUGI
Untuk
periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
|
Potongan
penjualan
Rp. 1.000.000,-
Retur
pembelian Rp. 2.000.000,-
Potongan
pembelian
Rp. 1.000.000,-
|
(Rp.
3.000.000,-)
Laba kotor
(pindah dari halaman sebelumnya)
Beban
Usaha :
Beban
penjualan
Beban gaji karyawan penjualan
|
Rp.
3.000.000,-
Rp.
2.500.000,-
|
Rp.
47.000.000,-
|
·
Beban
promosi
·
Beban
penjualan
·
lain-lainBeban
administrasi & umum:
|
Rp.
500.000,-
|
|
o
Beban gaji karyawan kantoroBeban sewa kantor
|
Rp.
2.000.000,-
Rp.
4.000.000,-
|
|
o
Beban listrik, telepon dan airoBeban penyusutanBeban lain-laino Jumlah
beban usaha
|
Rp.
2.000.000,-
Rp.
2.000.000,-
Rp.
1.000.000,-
|
Rp.
19.000.000,-
|
Laba Usaha
|
Rp.
28.000.000,-
|
|
Pendapatan
Luar Usaha :
|
||
o
Pendapatan bungao Pendapatan jasa giro
|
Rp.
1.000.000,
Rp. 500.000,-
|
Jumlah
pendapatan luar usaha
Rp. 1.500.000,-
Beban Luar
Usaha :
o
Beban bunga pinjaman
Rp. 800.000,-
o
Denda keterlambatan
Rp. 200.000,-
Jumlah biaya
luar usaha
Rp. 1.000.000,-
Pendapatan /
Biaya luar usaha
Rp. 500.000,-
Laba bersih
sebelum pajak
Rp.28.500.000,-
Pajak
penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran
Rp. 4.500.000,-
Laba bersih
setelah pajak
Rp.24.000.000,-
Laporan
Perubahan Ekuitas ( Capital Statements )
Contoh : Laporan Perubahan Ekuitas untuk Perusahaan Perseorangan
“NAMA PERUSAHAAN”
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Ekuitas (awal)
Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak
Rp. 24.000.000,-
Prive ( Drawing )
Rp.
10.000.000,-
Penambahan modal
Rp. 14.000.000,-
Ekuitas (akhir)
Rp. 214.000.000,-
Laporan Saldo Laba ( Retained Earning Statements )
Contoh : Laporan Saldo Laba untuk Perseroan Terbatas
(PT)“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN SALDO LABA
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Saldo Laba (awal)
Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak
Rp. 24.000.000,-
Deviden
Rp. 10.000.000,-
Penambahan Laba Ditahan Periode Berjalan
Rp. 14.000.000,-
Saldo Laba (akhir)
Rp. 214.000.000,-
NERACA ( Balance Sheet )
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan,
terdiri dari Aktiva (harta kekayaaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal
tertentu.
Neraca merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi. Judul neraca
ditulis secara urut baris, dimulai dari :
Nama Perusahaan;
Neraca;
Tanggal Neraca ( “Per tanggal 31 Januari “)
Contoh : NERACA ( bentuk skontro )– Perusahaan Perseorangan Usaha Jasa
“NAMA PERUSAHAAN PERSEORANGAN”
N E R A C A
Per tanggal 31 Desember 2004
Aktiva
Lancar:
|
Hutang
Lancar:
|
Kas
ditangan
15.000.000
|
Hutang
usaha
81.000.000
|
Bank
45.000.000
|
Hutang
biaya
8.000.000
|
Deposito
100.000.000
|
Hutang
pajak
2.000.000
|
Piutang
usaha
60.000.000
|
Hutang
bank
50.000.000
|
Piutang
wesel
10.000.000
|
Uang muka
penjualan
10.000.000
|
Perlengkapan
3.000.000
|
Jumlah
hutang lancar
151.000.000
|
Biaya
dibayar dimuka
5.000.000
|
|
Pajak
dibayar dimuka
3.000.0000
|
Hutang
Jangka Panjang:
|
Jumlah
aktiva lancar
241.000.000
|
Hutang
bank
100.000.000
|
Investasi
Jangka Panjang:
|
Hutang
hipotik
100.000.000
|
Saham
30.000.000
|
|
Obligasi
50.000.000
|
Jumlah
hutang jangka panjang
200.000.000
|
Jumlah
Investasi Jk Panjang 80.000.000
|
|
Aktiva
Tetap :
|
Ekuitas:
|
Tanah
200.000.000
|
Modal
Pemilik
550.000.000
|
Bangunan
300.000.000
|
|
Kendaraan
50.000.000
|
Jumlah
modal
550.000.000
|
Peralatan
Kantor
20.000.000
|
|
Furniture
10.000.000
|
|
Jumlah
Aktiva Tetap
580.000.000
|
|
JUMLAH
AKTIVA
901.000.000
|
JUMLAH
KEWAJIBAN & MODAL 901.000.000
|
Contoh : NERACA ( bentuk skontro )– Perseroan Terbatas Usaha Dagang
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
N E R A C A
Per tanggal 31 Desember 2004
Aktiva
Lancar:
|
Hutang
Lancar:
|
Kas
ditangan
15.000.000
|
Hutang
dagang
81.000.000
|
Bank
45.000.000
|
Hutang
biaya
8.000.000
|
Deposito
50.000.000
|
Hutang
pajak
2.000.000
|
Piutang
dagang
60.000.000
|
Hutang
bank
50.000.000
|
Piutang
wesel
10.000.000
|
Uang muka
penjualan
10.000.000
|
Persediaan
barang dagangan 53.000.000
|
Jumlah
hutang lancar
151.000.000
|
Biaya
dibayar dimuka
5.000.000
|
Hutang
Jangka Panjang:
|
Pajak
dibayar dimuka
3.000.000
|
Hutang
bank
30.000.000
|
Jumlah
aktiva lancar
241.000.000
|
Hutang
hipotik
40.000.000
|
Aktiva
Tetap :
|
Hutang
obligasi
50.000.000
|
Tanah
200.000.000
|
Jumlah
hutang jangka panjang
120.000.000
|
Bangunan
300.000.000
|
|
Kendaraan
50.000.000
|
Ekuitas:
|
Peralatan
Kantor
20.000.000
|
Modal
saham
400.000.000
|
Furniture
10.000.000
|
Laba
ditahan
150.000.000
|
Jumlah
Aktiva Tetap
580.000.000
|
Jumlah
modal
550.000.000
|
JUMLAH
AKTIVA
821.000.000
|
JUMLAH
KEWAJIBAN & MODAL 821.000.000
|
Sumber artikel; http://www.pdffactory.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar