Senin, 07 Mei 2012


TUGAS 1 SOFTKILL SEMESTER 4

NAMA            : LUKMANA
NPM               : 49210401
KELAS            : 2DA03

Pertanyaaan Tentang Kewirausahaan

Enterpreneur selalu menggunakan insting (otak kanan) ketimbang thinking (otak kiri) ?
Ini seperti pertanyaan telor dan ayam, siapa yang duluan ada. Awalnya, insting / insight kamu dapat dari ngelamun atau ngayal. Tapi untuk mencapai insting itu, dibutuhkan analisa. Misalnya, kamu tau tau dapat ide mau jualan bakso kaget, bakso yang isinya lombok ijo, cabe merah, kopi, dan lain lain. Nah itu kan ide, aneh, kreatif, belum ada bandingannya, dari otak kanan. Tapi setelah itu apa ? Setelah itu kamu merancang bahan bahan baksonya apa, harga cabe berapa, tenaga kerja berapa, dan lain lain. Ini kan otak kiri.
Jadi Enterpreneur itu dipaksa harus bisa menggunakan kedua belah otaknya, untuk keperluan yang berbeda beda. Keperluan cari ide dan keperluan ngurus hal hal detil. Kecuali, kalau punya bawahan ya kasi aja ke bawahan, kita tinggal mengawasi perancangan bisnis atau akuntansinya.

1.Apa inti dan karakteristik wirausaha?
   
 Inti kewirausahaan yaitu :
- suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis
- suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to              create the new and different)
- suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
- suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth)
- suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
- usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

2. Bagaimana mengidentifikasi potensi kewirausahaan?

   Yang saya lihat, potensi desa sebenarnya besar kalau kita fokus,” kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, Agung Suryamal Sutisno, dalam acara “Bursa Proposal Program Penumbuhan Wirausaha Baru” di Kantor Bank Indonesia Bandung.

Dia mengatakan, pengoptimalan potensi wirausaha perdesaan disesuaikan dengan karakter masing-masing. Sejumlah daerah di Jawa Barat misalnya, menjadi sentra produksi pertanian. Dengan pendampingan, calon wirausahawan desa bisa diberi dukungan mulai dari proses produksi, pengolahan, hingga pendistribusian melalui jaringan. “Teman-teman di Kadin banyak yang memiliki usaha kuliner dan sebagainya. Kita akan coba sinergikan, dibantu masalah network,” katanya.
Tahun ini, Kadin Jawa Barat bersama sejumlah pihak akan membahas upaya pengembangan kewirausahaan perdesaan ini. Langkah ini dilakukan untuk mengimbangi pembinaan kewirausahaan yang selama ini cenderung dilakukan di daerah perkotaan.
Upaya pembinaan kewirausahaan diyakini bisa menjadi solusi untuk sejumlah persoalan ketenagakerjaan di Jawa Barat. Di sisi lain, angka pengusaha di Jawa Barat masih terbilang sangat minim. “Di Jawa Barat, pengusaha baru sekitar 0,18 persen, masih jauh dari harapan

3. Mengapa disiplin ilmu kewirausahaan dapa diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu yang independen?

Karena :

-         merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda

-         Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan    pemerataan pendapatan (wealth creation prosess an entrepreneurial endeavor by its own night, nation’s prosperity, individual self-reliance) atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.

4. Jelaskan hal-hal yang menjadi objek studi kewirausahaan?

kewirausahaan memiliki obyek studi yang pada intinya adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwu­judkan dalam bentuk perilaku di dunia nyata. Penulis menyimpulkan beberapa pendapat akademisi, praktisi, seperti Soeparman Soemo­hamidjaya (1997), Hisrich, et. al., (2005), Zimmerer, and Scarborough (1998), Ambar Polah (2006), tentang beberapa obyek kewirausahaan sebagai berikut:

1.       Kemampuan memotivasi diri

2.       Kemampuan berinisiatif.

3.       Kemampuan membentuk modal (capital)

4.      .Kemampuan mengatur waktu (time management skill).

5.       Kemampuan mental yang dilandasi agama

6.      Kemampuan mengambil hikmah dari pengalaman

 

 

5. Apakah yang dimaksud dengan hakikat dari kewirausahaan?

Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.

7.      Jelaskan pandangan berbagai ahli mengenai definisi kewiraushaan?

Goman (1991) menjelaskan kreativitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru kedalam kehidupan

Menurut de Bono, pemikiran kratif merupakan motivator yang sangat besar, karena membuat orang sangat tertarik akan pekerjaannya. Peikiran kreatif juga memberikan kemungkinan bagi setiap orang untuk mencapai sesuatu tujuan. Seorang wirausaha yang kreatif akan membuat hidup akan lebih menyenangkan, lebih menarik serta akanmenyediakan kerangka kerja dan dapat bekerja sama dengan orang lain.

  Menurut A. Roe (Kao, 1989 15-16), manusia kreatif mempunyai ciri:
  1. Keterbukaan pada pengalaman
  2. Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa
  3. Keingintahuan
  4. Menerima dan menyesuaikan yang kelihatanya berlawanan
  5. Dapat menerima perbedaan
  6. Independen dalam pertimbangan, pemikiran, dan tindakan
  7. Membutuhkan dan menerima otonomi
  8. Percaya pada diri sendiri
  9. Tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan kelompok
  10. Mau mengambil resiko yang telah diperhitungkan

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1941923-konsep-inti-kewirausahaan/#ixzz1uBfnMr


http://indofolder.info/?s=obyek+studi+kewirausahaan









 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar